Minggu, 25 September 2016

MAKALAH ADAT BUDAYA JAMBI


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
2.      Permasalahan
BAB II. PEMBAHASAN
1.            Kebudayaan melayu Jambi
2.            Kerajinan
a.       Anyaman
b.      Tenun dan batik motif flora
c.       Ukir kayu betung
3.            Kesenian
a.       Seni tari
b.      Seni musik dan teater
c.       Seni sastra














BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menakjubakan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.
Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak mengtehaui tentang kebudayaan dari setiap suku yang ada. Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku yang ada di Indonesia, itu juga karena pembahasan yang sering dibahas selalu mengambil contoh dari suku yang itu-itu saja.         
Sejak ratusan tahun lalu provinsi jambi dihuni oleh etnis melayu, seperti suku Kerinci, Suku Batin, suku Bangsa Dua Belas, suku Penghulu, dan suku Anak dalam. Namun juga ada etnis pendatang. Perjalanan sejarah yang dialami etnis melayu telah melatar belakangi budaya melayu di Jambi.
Setiap kebudayaan itu bersifat dinamis akan perubahan  bahkan mungkin hilang sama sekali. Penyebabnya adalah perkembangan kebudayaan, pengaruh budaya luar, kurangnya kesadaran masyarakat, dan lemahnya jiwa kebudayaan para remaja sebagai generasi penerus nilai-nilai kebudayaan bahkan itu mungkin dan telah terjadi di provinsi jambi.
Dalam penulisan makalah ini kami akan membahas tentang kebudayaan melayu Jambi yang dibatasi pada unsur budaya, kerajinandan seni masyarakat melayu Jambi. Setidaknya dapat memberikan gambaran tentang kebudayaan melayu Jambi.
B.     PERUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan yang di bahas dalam  makalah ini adalah:
-          Kebudayaan melayu Jambi
-          Kerajinan
-          Kesenian




BAB II
PEMBAHASAN

1.      KEBUDAYAAN MELAYU JAMBI
Jauh sebelum abad masehi etnis melayu setelah mengembangkan suatu corak kebudayaan melayu pra sejarah di wilayah pengunungan dan dataran tinggi. Masyarakat pendukung kebudayaan melayu pra sejarah adalah suku Kerinci dan suku Batin. Orang kerinci di perkirakan telah menepati caldera danau kerinci sekitar tahun 10.000 SM sampai tahun 2000 SM. Suku Kerinci dan termasuk juga suku Batin adalah suku tertua di Sumatera. Mereka telah mengembangkan kebudayaan batu seperti kebudayaan Neolitikum.
Kehadiran agama buda sekitar abad 4 M telah mendorong lahir dan berkembangnya suatu corak kebudayaan buddhis. Kebudayaan ini di identifikasikan sebagai corak kebudayaan melayu kuno. Masyarakat pendukung kebudayaan melayu buddis yang masih ada di Jambi adalah suku anak dalam (kubu). Namun peningalan momental kebudayaan melayu Buddishis adalah bangunan candi-candi yang tersebar dikawasan daerah aliran sungai (DAS) batanghari, salah satu di antaranya ialah situs candi muara Jambi. Pada masa kebudayaan buddhis sedang mengalami kemunduran sekitar abad 11-14 M, maka bersamaan waktunya di daerah jambi mulai berkembang suatu  corak kebudayaan islam. Kehadiran Islam diperkirakan pada abad 7 M dan sekitar abad 11M Islam  mulai menyebar ke seluruh lapisan masyarakat pedalaman Jambi. Dalam penyebaran Islam ini maka pulau berhala dipandang sebagai pulau yang sangat penting dalam sejarah Islam di Jambi. Karena sejarah mencatat bahwa dari pulau berhala itulah agama Islam disebarkan keseluruh pelosok daerah Jambi. Kehadiran Islam ini membawa perubahan mendasar bagi kehidupan social/ masyarakat melayu Jambi. Agama Islam pelan-pelan tapi pasti, mulai mengeser kebudayaan melayu buddhis sampai berkembangnya corak kebudayaan melayu Islam.
Kebudayaan daerah tidak lain adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat local sebagai pendukungnya. Sedangkan yang dimaksud dengan kebudayaan melayu jambi adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah etnis melayu Jambi.
3.    KERAJINAN
Provinsi Jambi sangat kaya akan kerajinan daerah, salah satu bentuk kerajinan daerahnya adalah:
a.       Anyaman
Anyaman yang berkembang dalam bentuk aneka ragam. Kerajinan anyaman di buat dari daun pandan, daun rasau, rumput laut, batang rumput resam, rotan, daun kelapa, daun nipah, dan daun rumbia. Hasil anyaman ini bermacam–macam, mulai dari bakul, sumpit, ambung, katang–katang, tikar, kajang, atap, ketupat, tudung saji, tudung kepala dan alat penangkap ikan yang disebut Sempirai, Pangilo, lukah dan sebagainya.
b.      Tenun dan batik motif flora
Tenun dntenun yang sangat terkenal, yaitu tenunan dan batik motif flora. Batik biasa kita tau kebanyakan berasal dari pulau Jawa. Namun sesungguhnya seni batik itu tak hanya berada di pulau Jawa saja, beberapa daerah di Sumatera pun juga memiliki seni batik tersendiri. Ini terbukti banyaknya hasil batik yang di hasilkan dari Jambi, baik buatan pabrik maupun produksi rumah tangga. Produk batik dapat berkembang hingga sampai pada suatu tingkatan yang membanggakan baik desain maupun prosesnya. Begitu pula dengan batik yang ada tumbuh dan berkembang di daerah Jambi.
Pada zaman dahulu batik Jambi hanya dipakai sebagai pakaian adat bagi kaum bangsawan/raja Melayu Jambi. Hal ini berawal pada tahun 1875, Haji Muhibat beserta keluarga datang dari Jawa Tengah untuk menetap di Jambi dan memperkenalkan pengolahan batik. Motif batik yang diterapkan pada waktu itu berupa motif – motif ragam hias seperti terlihat pada ukiran rumah adat Jambi dan pada pakaian pengantin, motif ini masih dalam jumlah yang terbatas. Penggunaan motif batik Jambi, pada dasarnya sejak dahulu tidak dikaitkan dengan pembagian kasta menurut adat, namun sebagai produk yang masih eksklusif pemakaiannya dan masih terbatas di lingkungan istana.
Dengan berkembangnya waktu, motif yang dipakai oleh para raja dan keluarganya saat ini tidak dilarang digunakan oleh rakyat biasa. Keadaan ini menambah pesatnya permintaan akan kain batik sehingga berkembanglah industri kecil rumah tangga yang mengelola batik secara sederhana.
Perkembangan batik sempat terputus beberapa tahun, dan pertengahan tahun 70-an ditemukan beberapa lembar batik kuno yang dimiliki oleh salah seorang pengusaha wanita “Ibu Ratu Mas Hadijah” dan dari sanalah batik Jambi mulai digalakkan kembali pengembangannya. Salah seorang ibu yang turut juga membantu perkembangan pembatikan di Jambi adalah Ibu Zainab dan Ibu Asmah yang mempunyai keterampilan membatik di Seberang Kota.
Pada mulanya pewarnaan batik Jambi masih menggunakan bahan-bahan alami dari tumbuh-tumbuhan yang terdapat di dalam hutan daerah Jambi, seperti :
1)      Kayu Sepang menghasilkan warna kuning kemerahan.
2)      Kayu Ramelang menghasilkan warna merah kecokelatan.
3)      Kayu Lambato menghasilkan warna kuning.
4)      Kayu Nilo menghasilkan warna biru.

Warna-warna tersebut merupakan warna tradisional batik Jambi, yang mempunyai daya pesona khas yang berbeda dari pewarna kimia.

c.       Ukir kayu betung
Merupakan kerajinan ukir kayu yang terdapat di Desa Betung. Kabupaten Batanghari. Para pengrajin memanfaatkan produk kayu hutan yang banyak terdapat di Jambi. Jenis kayu yang banyak dipakai sebagai bahan baku adalah rengas, meranti dan jelutung. Sebagian besar produknya untuk perabot rumah tangga seperti meja, kursi dan tempat tidur.

4.    KESENIAN
Mengenai seni dapat di bagi kedalam:
1.      Seni Tari
Seni tari daerah Jambi cukup banyak ragam serta coraknya, dimana pada tiap-tiap daerah mempunyai ciri sesuai dengan keadaan daerah serta suku dalam kelompok masyarakat adat yang bersangkutan. Dari sekian banyak corak dan ragamnya seni tari daerah Jambi, namun sudah banyak pula yang hampir tidak dikenal bahkan dilupakan oleh lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Beberapa seni tari yang dikenal di Provinsi Jambi, yaitu:
a.       Kota Jambi
a)      Tari Sekapur Sirih
Tari ini diciptakan oleh Firdaus Chatab pada tahun 1962, kemudian ditata ulang oleh OK Hendri BBA pada tahun 1967. tari ini digunakan untuk menyambut tamu yang dihormati sebagai ungkapan rasa putih hati dalam menyambut tamu, dan ditarikan oleh penari remaja putri

b)      Tari Dana Sarah
Tari ini berasal dari pelayangan, yang sudah dimodifikasi yang berasal dari Seberang Kota Jambi. Penciptanya tidak dikenal dan ditata ulang oleh Abdul Aziz pada tahun 1984. Tari ini digunkan sebagai sarana dalam penyebaran agama islam, yang ditarikan oleh penari putra dan putri.
c)      Tari Serengkuh Dayung
Tari ni penciptanya tidak diketahui, namun telah ditata ulang oleh Aini Rozak pada tahun 1990. tarian ini menggambarkan tentang perasaan searah setujuan, kebersamaan di dalam segala sesuatunya, dan ditarikan hanya oleh penari putri.
b.      Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Muaro Jambi
a)      Tari Piring Jambi
Tari ini berasal dari Muara Tembesi yang diciptakan oleh Abdul Manan, kemudian ditata ulang oleh OK Hendri pada tahun 1970. Tarian ini menggambarkan kelincahan muda mudi dalam memainkan piring dan ditarikan oleh penari putra dan putri.
b)      Tari Baselang
Pencipta tarian ini tidak dikenal, kemudian ditata ulang oleh Darwan Asri Tahun 1977. Tarian ini menceritakan tentang semangat kegotongroyongan masyarakat desa dan ditarikan oleh penari putra dan putri.

c.       Kabupaten Tanjung Jabung Barat & Kabupaten Tanjung Jabung Timur
a)      Tari Inai
Penciptanya tidak dikenal, kemudian ditata ulang oleh M.Arsyad dan Zainuddin pada tahun 1992. tarian ini untuk menghibur mempelai wanita yang sedang memasang inai dimalam hari, sebelum duduk dipelaminan, dan tarian ini ditarikan oleh remaja putra dan putri.
b)      Tari Sumbun
Pencipta tarian ini tidak dkenal, kemudian ditata ulang pada tahun 1989 oleh Rukiah Effendi. Tarian ini menggambarkan para nelayan yang sedang mencari sumbun ditepian pantai dengan lincahnya, ia memasukkan obat dalam sumbun. Tarian ini ditarikan hanya oleh penari putri.
c)      Tari Japin Rantau
Tari ini diciptakan oleh Darwan Asri dan ditata ulang tahun 1986 oleh Darwan Asri. Tarian ini menggambarkan prikehidupan masyarakat dipesisir pantai, dan ditarikan oleh remaja putri.

d.      Kabupaten Bungo & Kabupaten Tebo
a)      Tari Putri Teluk Kembang
Pencipta tarian ini tidak dikenal, dan tarian ini menggambatkan tentang keakraban kehidupan masyarakat , dan ditarikan oleh penari putri.
b)      Tari Cucu Ungko
Pencipta tarian ini tidak dikenal, dan tarian ini menggambarkan tentang usaha masyarakat dalam menangkap binatang yang digemarinya. Tarian ini ditarikan oleh penari putra dan putri.
c)      Tari Tauh
Pencipta tari ini tidak dikenal, tarian ini menggambarkan tentang kegembiraan muda mudi, dan ditarikan oleh penari putra dan putri.

e.       Kabupaten Sarolangun & Kabupaten Bangko
a)      Tari Kisan
Penciptanya tidak dikenal dan ditata ulang oleh Daswar Edi pada tahun 1980 dan Darwan Asri tahun 1983. tarian ini menggambarkan kegiatan masyarakat dalam mengolah padi menjadi beras, dan tarian ini dibawakan oleh penari remaja putri.
b)      Tari Kromong
Pencipta tarian ini tidak dikenal, dan tarian ini menceritakan bagaimana wanita berhias, dan dibawakan oleh penari putri
c)      Tari Mengatur Berentak
Pencipta tarian ini tidak dikenal, dan kemudian ditata ulang oleh Zakaria pada tahun 1970. Tarian ini menggambarkan kegotongroyongan dalam menggarap sawah dan dibawakan oleh penari putri.

f.       Kabupaten Kerinci
a)      Tari Mandi Taman
Penciptanya tidak dikenal dan ditata ulang oelh Baharudin BY pada tahun 1979. Tarian ini menggambarkan rasa syukur ketika membawa anak turun mandi, yang dibawakan oleh penari putri.
b)      Tari Rangguk
Penciptanya tidak dikenal, ditata ulang oleh Iskandar Zakaria tahun 1977. Tarian ini biasa ditarikan  untuk menyambut tamu yang datang berkunjung, dan dibawakan oleh penari putri.
c)      Tari Rangguk Ayak
Pencipta tari ini tidak dikenal dan kemudian ditata ulang oleh Don Alwizar. Tari ini menggambarkan kegembiraan sehabis panen dan ditarikan oleh penari putri)
d)     Tari rentak kudo
Tari ini sangat populer di masyarakat Kerinci. Tari Rentak Kudo adalah tarian kesenian khas budaya asli masyarakat Kerinci yang berasal dari daerah Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci, Jambi yang banyak diminati kalangan masyarakat di Kabupaten Kerinci.
Tarian ini dikenal sebagai "Rentak Kudo" karena gerakannya yang menghentak-hentak seperti kuda. Tarian ini ditarikan di dalam perayaan yang dianggap sangat Latar belakang
Tarian ini ditarikan di dalam perayaan yang dianggap sangat sakral oleh masyarakat Kerinci. Tingginya penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya Kerinci ini pada zaman dahulu sangat kuat sehingga dipercaya bahwa dalam setiap pementasan seni budaya ini getaran dan hentakan tari Rantak Kudo bisa terasa hingga jarak yang sangat jauh dari lokasi pementasan. Tarian ini dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian di daerah Kerinci yang secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti. Kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang, masyarakat Kerinci juga akan mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa (menurut kepercayaan mereka masing-masing).
Tujuan dari pementasan tari ini umumnya adalah untuk melestarikan pertanian dan kemakmuran masyarakat, untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat Kerinci baik dalam musim subur maupun dalam musim kemarau untuk memohon berkah hujan sakral oleh masyarakat Kerinci. Tingginya penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya Kerinci ini pada zaman dahulu sangat kuat sehingga dipercaya bahwa dalam setiap pementasan seni budaya ini getaran dan hentakan tari Rantak Kudo bisa terasa hingga jarak yang sangat jauh dari lokasi pementasan.
Namun pada saat sekarang tari rantak kudo sudah umum dipakai, bahkan acara/ resepsi pernikahan pun tari rantak kudo ini sering digunakan di kalangan masyarakat untuk suatu hiburan di suatu pernikahan.
2.      Seni Musik dan Teater
a)      kelintang kayu
Merupakan alat musik pukul khas Provinsi Jambi yang terbuat dari kayu. Dalam memainkannya beriringan dengan alat musik talempong, gendang dan akordion. Pada zaman jayanya alat musik ini dimainkan untuk kalangan bangsawan. Dalam pertunjukannya didendangkan syair lagu-lagu betuah dan tarian khas Jambi.
b)      Hadrah
Merupakan jenis kesenian jambi yang bernuansa islami, kesenian ini mengunakan terbang atau rebana sebagai alat musiknya. Alat-alat tersebut ditabuh dan disertai nyanyian dalam bahasa Arab, hadrah sering digunakan untuk mengiringi pengantin pria, menyambut tamu dan acara-acara agama islam.
c)      Dul muluk
Merupakan seni teater yang berkembang di kota Jambi dan Batanghari. Kesenian ini sudah jarang ditampilkan. Sumber cerita berasal dari sahibul hikayat, satu kekhasan dari pertunjukan ini adalah pada bagian tengah pangung ditempatkan satu meja.
Para pelakon beradegan setelah pelakon berdialog atau bernyanyi, mereka memukul meja dengan mengunakan sebatang tongkat seiring irama musik. Pada bagian tertentu ada tarian yang mengikutsertakan penonton sehinga membuat suasana semakin meriah.
d)     Krinok
Adalah pepatah petitih yang isinya berupa pantun nasehat,agama, kasih sayang kepahlawanan dan lain-lain. Dibawakan oleh seseorang dengan cara bersenandung, sedangkan musiknya pada awalnya hanya mengunakan vocal yang dilakukan oleh si pengkrinok (orang yang bersenandung). Oleh masyarakat petani ladang/petani sawah yang umumnya berdomisili di daerah dataran rendah,kesenian rakyat (musik krinok) ini biasanya dilakukan setelah mereka usai menjalankan aktivitas pertaniannya.
Dimaksudkan untuk mengatasi kejenuhan, pelepas lelah atau sebagai pelipur lara. Disamping itu sering juga dilaksanakan pada saat menunggu hasil panen, sambil menjaga tanaman mereka dari serangan burung, tikus, babi, dan lain-lain. Bila sudah tiba saatnya panen biasanya pada malam harinya mereka mengadakan pertemuan di suatu tempat yang telah ditentukan untuk melangsungkan acara krinok-an. Acara ini akan dihadiri oleh ibu-ibu dengan membawa anak gadisnya, juga dihadiri oleh sejumlah anak-anak bujang, selama acara berlangsung, bujang/gadis saling melempar pantun. Pantun-pantun tersebut diungkapkan secara bersenandung yang disebut krinok. Tradisi semacam ini sampai sekarang masih dilakukan oleh masyakat setempat, seperti yang penuh diamati di Dusun Rantau Pandan yang jaraknya lebih kurang 40 km dari pusat kota Muoro Bungo.

3.      Seni Sastra
Salah satu seni sastra yang berkembang di Jambi yaitu sastra Lisan Kerinci. Seni ini berkembang dalam budaya masyarakat kerinci. Bentuk-bentuknya antara lain puisi, pantun, prosa, prossa liris dan kunaung-kunaung adalah merupakan perpaduan cerita lagu dan ekspresi penceritanya. Pada umumnya cerita berisi nasihat, pendidikan moral, petuah, kisah-kisah rakyat dan pelipur lara.








BAB III
PENUTUP

1.      KESIMPULAN
Jambi adalah salah satu suku di Indonesia yang terletak di kepulauan Sumatra. Banyak yang tidak mengetahui bahwa Jambi juga mempunyai banyak hal-hal menarik yang dapat dijadikan ”berita utama”, tetapi amat disayangkan bahwa yang sering sekali di ekplorasi adalah wilayah-wilayah tetangganya; seperti Sumatra Barat (Padang) dan Sumatra Utara (Batak).
            Provinsi Jambi yang memiliki penghuni berlatar Melayu. Memilki kebudayaan yang sangat khas. Merupakan pengaruhnya adalah latar belakang sejarah jambi itu sendiri. Ada berbagai unsur kebudayaan yang dirasa perlu untuk dilestarikan. Sebagai bentuk kesadaran akan kebudayaan yang ada pada tanah air kita, agar dapat bersaing dengan kebudayaan luar.
Kebudayaan melayu jambi berisikan perpaduan antara unsur budaya melayu jambi antara lain animisme dan dinamisme, melayu buddhis dan unsur budaya melayu Islam. Namun tidak menghilangkan ciri-ciri asli.

2.      SARAN
Adapun saran yang dapat pemakalah berikan adalah kita sebagai masyarakat Jambi bagaimana cara untuk melestarikan atau memperkenalkan budaya Jambi itu sendiri, bahwa banyaknya terdapat unsur-unsur kebudayaan itu sendiri yang sangat menarik dan bisa untuk dijadikan berita utama.
Baiklah, sebagai penutup tentu masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini, untuk itu kami merasa perlunya kritik dan saran yang membangun untuk koreksi makalah ini, karena sesuatu itu terdapat kekurangan.








DAFTAR PUSTAKA
Fachruddin Saudagar.2003. Potensi Budaya Melayu Jambi Dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan.Jambi: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi.
Mengenal Adat Jambi Dalan Perspektif Modern” Penulis: H.Kemas Arsyad Somad, SH.MH Tahun 2003
http://guspalena.blogspot.com/2012/04/tari-rentak-kudo.html#more
http://wennyastaria.blogspot.com/2009/04/kebudayaan-jambi.html
http://www.indonesiabox.com/batik-jambi/ diakses 3 juni 2012
www.wahanabudayaindonesia.com

MAKALAH MASLAHAT AL-MURSALAH




MAKALAH

MASLAHAT AL-MURSALAH

Dosen Pengempu : Sumanto, M.Pd.I






Disusun oleh :
Nama      : Firmasyah
Nama       : Rizki Amelia
Semester : 1

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL-AZHAR DINIYYAH
JAMBI 2016




KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul ”Manusia,AgamadanIslam”. Makalah ini diajukan guna memenuh itu gas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

            Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.                                                       

Kami sebagai penyusun menyadari   bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


                                                                                                   Jambi,22 September 2016




                                                                                                                Penyusun






                               

DAFTAR ISI
COVER                                                                                                                           

KATA PENGANTAR                                                                                                    

DAFTAR ISI
                                                                                                                       
BAB I PENDAHULUAN                                                                            

A.Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1                                                                                              

B.Rumusan Masalah.................................................................................................................2                                                                                                        

C.Tujuan Penulisan Makalah ...................................................................................................2                                                                                                          
D. Manfaat Penulisan Makalah  ...............................................................................................3                                                                                     

BAB II PEMBAHASAN

A.Landasan Teori ....................................................................................................................4                                                                                                           

B.Pembahasan........................................................................................................................5-7                                                                                                                 

BAB III PENUTUPAN

A.Kesimpulan ........................................................................................................................8                                                                                                              

B.Saran ..................................................................................................................................8                                                                                                                          

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9                                                                                                     
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

            Manusia, Agama dan Islam merupakan masalah yang sangat penting, karena ketiganya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang datang dari langit ataua gama wahyu).

 Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih halus dan suci. Disamping itu, agama juga merupakan benteng pertahanan bagi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran sesat.

Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan juga merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individu-individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong menolong.

            Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang melaksanakan hukum-hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas,kami merumuskan masalah sebagai    berikut.

1.      Apakah keberagamaan merupakan kebutuhan fitri?

2.      Mengapa manusia perlu memeluk agama ?

3.      Mengapa islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah kemanusiaan ?

4.      Bagaimana islam sebagai agama yang lurus ?

C.     Tujuan Penulisan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah diatas,makalah ini disusun dengan tujuan untuk :

1.      Memahami bahwa keberagamaan merupakan kebutuhan fitri

2.      Menjelaskan sebab-sebab manusia perlu memeluk agama

3.      Menguraikan mengapa Islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah     kemanusiaan

4.      Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang lurus

D.    Manfaat Penulisan makalah
  
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat kepada pembaca tentang Manusia, Agama dan Islam. Semoga memberikan manfaat bagi penulis sendiri.









BAB II
PEMBAHASAAN


A.    LandasanTeori

1.      Pengertian Manusia 
Manusia  atau orang  dapat diartikan berbeda-beda menurut  biologis,rohani dan istilah kebudayaan, atau secara campuran .Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homosapiens (BahasaLatin untuk manusia) sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi dimana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup.
Menurut   agama Islam itu sendiri ,manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia diantara makhluk ciptaan-Nyayang lain,yang dipercaya untuk menjadi khalifah dimukabumi. DalamAl-qur’an,ada tiga kata yang digunakan untuk menunjukan kepada manusia. Kata yang digunakan adalah basyar, insane atau nasdanbani Adam. Kata basyar diambil dari kata yang berarti` penampakan sesuatu dengan baik dan indah’ .Dari kata basyarah yang artinya` kulit’ .Jadi, manusia disebut dengan basyar karena kulit nyata memperjelaskan dan berbeda dengan kulit binatang. Manusia secara bahasa disebut juga insane yang dalam bahasa arabnya, yang berasal dari kata nasi yang berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar al-uns yang berarti jinak . Kata insane dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jika artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya.

2.      Pengertian Agama
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau (a=tidak gama=kacau) dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan. Didunia baratter dapat suatu istilah umum untuk pengertian agama ini, yaitu: religi, religie, religion, yang berarti melakukan suatu perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian ,perbuatan ini berupa usaha atau  sejenis  per ibadatan yang dilakukan  secara  berulang  ulang.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan nya.
            Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti: hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan dan pembalasan. Kesemuanya itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai manifestasi ketaat anter sebut (Moh.Syafaat,1965).
            Dan secara umum, Agama adalah suatu system ajaran tentang Tuhan, dimana penganut-penganut nya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral atau social atas dasar aturan-aturan-Nya.Oleh karena itu suatu agama mencakup aspek-aspek sebagai berikut,

a.          Aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang harus diyakini.
b.          Aspekritual, yaitu tentang tata cara berhubungan dengan Tuhan, untuk minta perlindungan dan pertolongan-Nya atau untuk menunjuk kan kesetiaan dan penghambaan
c.          Aspek moral ,yaitu ajaran tentang aturan berperilaku dan bertindak yang benar dan baik bagi individu dalam kehidupan.
d.         Aspeksosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.
Asal-usul terbentuk dan berkembangnya suatu agama dapat dikategorikan kedalam tiga jenis , yaitu:
a. Agama  yang muncul dan berkembang dari perkembangan budaya suatu masyarakat disebut dengan Agama Budaya  atau Agama Bumi (dalam bahasa Arab disebut Ardli) , seperti Hindu, Shinto, atau agama-agama primitive dan tradisional.
b. Agama yang disampaikan oleh orang-orang yang mengaku mendapat wahyu dari Tuhan disebut agama wahyu atau agama langit( dalam bahasa Arab langit disebut samawi) ,seperti Yahudi, Nasrani danI slam.
c.  Agama yang berkembang dari pemikiran seorang  filosof besar.

Dia memiliki pemikiran-pemikiran yang mengagumkan tentang konsep-konsep kehidupan sehingga banyak orang yang mengikuti pandangan hidup nya dan kemudian

Melembaga sehingga menjadi kepercayaan dan ideology bersama suatu masyarakat. Agama semacam ini dinamakan sebagai agama filsafat, seperti Konfusianisme (Konghucu), Taoisme, Zoroaster atau Budha.

3.      Pengertian Islam

Islam secara etimologis (lughawy) berasal dari tiga akar kata salam yang artinya damai atau kedamaian, salamah yang artinya keselamatan, aslama yang artinya berserah diri atau tunduk patuh. Sementara agama Islam dapat di definisikan sebagai suatu system ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah swt, yang diturunkan kepada ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad saw. Sebagai pedoman hidup manusia di dunia yang berisi peraturan perintah dan larangan agar manusia memperoleh kebahagaian di dunia dan di akhirat kelak.

Manusia sebagai Kebutuhan Fitri Manusia terdiri dari dimensi fisik dan non fisik. Dimensi non fisik, yaitu jiwa (psyche), fikiran (ratio), dan rasa (sense). Rasa yang dimaksud adalah kesadaran manusia akan kepatuhan (senseofethic), keindahan (senseofaesthetic), dan kebertuhanan (senseoftheistic). Rasa kebertuhanan (senseoftheistic) adalah perasaan pada diri seseorang yang menimbulkan keyakinan akan adanya sesuatu yang maha kuasa di luar dirinya (transcendence) yang menentukan segala nasib yang ada. Keyakinan akan adanya Tuhan di capai oleh manusia melalui tiga pendekatan, yaitu:

a. Material experien ceofhumanity. Membuktikan adanya Tuhan melalui kajian terhadap fenomena alam semesta.
b. Inner experien ceofhumanity. Membuktikan adanya Tuhan melalui kesadaran bathiniyyah dirinya.

c. Spiritual experien ceofhumanity. Membuktikan Tuhan di dasarkan pada wahyu yang di turunkan oleh Tuhan melalui Rasul-Nya.
Sebab-sebab manusia perlu memeluk agama Manusia perlu memelukan agama sebab di samping manusia memiliki berbagai kesempurnaan, manusia juga memiliki kekurangan. Hal ini antara lain di gunakan oleh kata Al-Nafs menurut Quraish Shihab. Bahwa dalam pandangan Al-Qur’an Nafs di ciptakan Allah dalam keadaan sempurna yang berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan karena itu sisi dalam manusia inilah yang oleh Al-Qur’an dianjurkan untuk di beri perhatian lebih besar.
Sebagai mana firman Allah swt. Yang berbunyi: ﻓﺠﻮﺮﻫﺎﻮﺗﻗﻭﻫﺎﻓﺎﻟﻬﻣﻬﺎﻮﻣﺎﺴﻭﻫﺎﻮﻧﻓﺲArtinya: “Demina serta demi penyempurna ciptaan, Allah mengilhamkan kepadanya kefasikan dan ketaqwaan”. (QS.Al-Syams:78) Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia dalam kehidupanya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam. Tantangan dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan.
Sedangkan yang datang dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang di lakukan manusia yang secara sengaja berupa ingin memalingkan manusia dari Tuhan. Mereka dengan rela mengeluar kabiaya, tenaga dan fikiran yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang di dalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari Tuhan. Allah berfirman dalam Al-Qr’ an SuratAl-Anfal: 36 Yang artinya: “sesungguh ya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah”. (QS.Al-Anfal:36)
Orang-orang kafir itu sengaja mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mereka gunakan agar orang-orang mengikuti keinginannya. Barbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obat terlarang dan lain sebaginya di buat dengan sengaja. Untuk itu, upaya membatasi dan membentengi manusia adalah dengan mengajar mereka agar taat menjalankan agama
Godaan dan tantangan hidup demikian itu, saat ini meningkat, sehingga uapaya mengagamakan masyarakat menjadi penting
Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah kemanusian Islam adalah suatu system ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah SWT, di turunkan kepada ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad saw. Sebagai agama yang datang dari Tuhan yang menciptakan manusia sudah tentua jaran Islam akan selaras dengan fitrah kejadian manusia. Fitrah dalam arti pembawaan asal manusia secara umum sejak kelahiran (bahkan sejak awal penciptaan) dengan segala karakteristiknya yang masih bersifat potensial atau masih berupa kekuatan tersembunyi yang masih perlu di kembangkan dan di arahkan oleh ikhtiar manusia baik fitrah yang berkaitan dengan dimensifisik atau non fisik, yaitu akal, nafsu, perasaan dan kesadaran (qalb) dan ruh.
Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut buat pertamakali ditegaskan dalam ajaran Islam. Yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusia sebelumnya. Manusia belum mengenal kenyataaan ini. Baru masa ini, muncul beberapa orang yang menyerukan dan mempopulerkannya dalam keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya manusia memeluk agama. Sebagai mana firman Allah yang berbunyi:
                               ﻓﺄﻗﻢﻭﺠﻬﻚﻠﻠﺪﻳﻦﺣﻧﻳﺎﻓﻄﺭﺓﺍﻟﻟﻪﺍﻟﺗﻰﻓﻄﺮﺍﻟﻧﺎﺲﻋﻠﻳﻬﺎ
Artinya: “Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia sesuai dngan fitrah itu”. (QS.Ar-Rum:30). Adanya potensi fitrah agama yang terdapat pada manusia tersebut dapat pula di analisis melalui istilah Ihsan yang di gunakan Al-Qur’ an untuk menunjukan manusia.
Mengacu kepada informasi yang di berikan Al-Qur’an, Musa Asy’ ari sampai pada suatu kesimpulan, bahwa manusia Ihsan adalah manusia yang menerima pelajaran dari tuhan tentang apa yang tidak diketahuinya. Melalui uraian tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam diri manusia sudah terdapat potensi untuk beragama. Potensi beragama ini memerlukan pembinaan, pengarahan, dan seterusnya dengan mengenal agama kepadanya. Dengan arahan ajaran Islam, fitrah kemanusia anakan membawa manusia ke arah kebaikan dan ke selamatan baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
Islam Sebagai Agama yang Lurus Islam merupakan agama yang lurus karena islam sebagai hidayah (petunjuk) dalam kehidupan umat manusia sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Baqarah : 38) “Nanti akan Aku berikan kepadamu petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan di timpa rasa khawatir dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan bersedih hati ”. (Q.SAl-Baqarah:38)

Hidayah Allah untuk manusia Hidayah secara istilah Islam berarti ‘Petunjuk yang di berikan oleh Allah pada makhluk hidup agar mereka sanggup menghadapi tantangan kehidupan dan menemukan solusi (pemecahan)‘ bagi persoalan hidup yang di hadapinya’. Oleh karena itu hidayah merupakan alat bantu yang di berikan oleh Allah kepada makhluk hidup untuk mempermudah menjalani kehidupannya

Ada 4 tingkat hidayah yang di berikan oleh Allah swt. Kepada manusia, yaitu:

1) Hidayah ghariziyah (bersifat instinktif), yaitu petunjuk untuk kehidupan yang di berikan oleh Allah swt. Bersamaan dengan kelahiran berupa kemampuan untuk menghadapi kehidupan, sehingga sanggup untuk bertahapan hidup (fungsi survival).

2) Hidayah hissiyyah (bersifat indrawi), yaitu petunjuk berupa kemampuan indera dalam menangkap citra lingkungan hidup, sehingga ia dapat menentukan lingkungan mana yang sesuai dengannya sehingga menemukan kenyamanan dalam menjalani kehidupan secara fisikal (fungsi adaptif).

3) Hidayah aqliyyah (bersifat intelektual)
 yaitu petunjuk yang di berikan oleh Allah swt. Berupa kemampuan berfikir dan menalar, yaitu mengolah segala informasi yang di tangkap melalui indera. Dengan kemampuan ini manusia memiliki kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat memanipulasi dan mereka yang  salingkungan untuk menciptakan kemudahan, kesejahteraan dan kenyamanan hidupnya (fungsi developmental atau pengembangan hidup).

4) Hidayah diniyyah (berupa ajaran agama)
 yaitu petunjuk yang di berikan Allah swt. Kepada manusia berupa ajaran-ajaran praktis untuk di terapkan dalam meniti kehidupan secara individual dan menata kehidupan secara komunal, bersama-sama orang lain, sehingga manusia mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan hakiki dan ketenangan batin dalam menjalani kehidupannNYA.

Hidayah ketiga dan ke empat ini hanya di berikan kepada umat manusia dengan kedua jenis hidayah inilah manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Dengan hidayah aqliyyah (kemampuan intelektual), manusia menjadi berbeda secara signifikan bila di bandingkan dengan binatang (demikian juga dengan jin dan malaikat). Dan dengan hidayah diniyyah (petunjuk agama), manusia dapat meningkatkan spirituallitasnya dan mencapai ketingkat yang lebih tinggi dari malaikat sekali pun.

ISLAM, Satu-satunya hidayah diniyyah. Untuk membimbing manusia dalam meniti dan menata kehidupan, Allah menurunkan agamanya sebagai pedoman yang harus dijadikan referensi dalam menetapkan setiap keputusan, dengan jaminan ia akan terbebas dari segala kebingungan dan kesesatan. Firman Allah yang terjemahannya: “Nanti akan Aku berikan kepadamu petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan di timpa rasa khawatir dan takut (dalam kehidupan) dan tidak akan bersedih hati”.(Q.SAl-Baqarah:38). Dan Allah swt. Menegaskan bahwa satu-satunya hidayah yang benar yang Iaridhoi itu adalah agama islam.“Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah ISLAM”.“ Pada hari ini Aku lengkapkan bagimu agama mu dan Aku sempurnakann hikmat-Ku kepadamu. Dan Aku ridhoi Islam sebagai agamamu.

Agama islam, dapat berperan dan berfungsi bagi manusia yang dapat dikembangkan oleh setiap individu, sebagai berikut:

1. Pemberi makna bagi perbuatan manusia.
2. Alat control bagi perasaan dan emosi.
3. Pengendali bagi hawa nafsu yang terus berkembang.
4. Pemberi reinfor cement (dorongan penguat) terhadap kecenderungan berbuat baik pada manusia.
5.Penyeimbang bagi kondisi psikis yang berkembang.




                                                                      BAB III
PENUTUP


A. KESIMPULAN

Sehingga dapat di simpulkan bahwa agama sangat di perlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Agama Islam adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat kauniyah (Sunn atu llah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayatqur’aniyah yang terdapat dalam Al-Qur’an, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.

B.SARAN

Kita sebagai manusia hendaknya berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan.














DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Supadie, Didiek, dkk. Pengantar Studi Islam.2011.(Jakarta: Rajawali Pers).
Al Quran Terjemahan Ali Imran Penerbit Bintang Indonesia.
Ali hasan,Islam Membangun PeradapanDunia,(Jakarta:pustakajaya).1998
Bahi, Muhammad, Pemikiran Islam dan Perkembangannya.Jakarta:Risalah,1995.
Drs.Hasanuddin. Sejarah kebudayaan islam . 1994.Tohaputra.
Hailkal,  Husain, Sejarah Hidup Muhammad, (terj).(Jakarta:literaAntarNusa,1992)cet.13
Maulana Muhammad Ali,  Islamologi ( Dinul Islam ) ( Jakarta: Ikhstiar Baru-vaHouve, Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya ,Jilid I , ( Jakarta :UI Press,1997),hlm 9.
Prof. Dr. H.M. Syukur, Amin, MA.Pengantar Studi Islam.2010.(Semarang:Pustaka Nuun).
Tim Dosen Pendidikan Agama Islam UPI, 2009, Islam Tuntunan dan Pedoman Hidup, Value Press, Bandung.
Website:http:www.google.comhttp:www.anakciremai.comhttp:www.sarjoni.wordpress.com.
www.google.com


















Kata penghubung dan fungsinya
KATA PENGHUBUNG / KONJUNGSI
Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung. Kata penghubung adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat ( setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru ), adapun kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf.
Macam-macam kata penghubung dan fungsinya :
  1. menyatakan gabungan : dan, lagi, lagi pula, serta
  2. menyatakan pertentangan : tetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahal
  3. menyatakan waktu : apabila, bilamana, ketika, sebelum, sejak, sesudah
  4. menyatakan tujuan : supaya, agar, untuk
  5. menyatakan sebab : sebab, karena
  6. menyatakan akibat : sehingga, sampai, akibat
  7. menyatakan syarat : jika, kalau, apabila, asalkan
  8. menyatakan tak bersyarat : walaupun, meskipun, biarpun
  9. menyatakan pilihan : atau
  10. menyatakan perbandingan : seperti, bagai, ibarat, serupa
  11. menyatakan menguatkan : bahkan, apalagi
  12. menyatakan rincian : yakni, adalah, yaitu, ialah
  13. menyatakan penjelas/ penegas : bahwa
  14. menyatakan urutan : mula-mula, lalu, kemudian
  15. menyatakan pembatasan : kecuali, selain, asal
  16. menyatakan penanda contoh : misalnya, umpama, contoh
  17. menyatakan penanda pengutamaan : yang penting, yang pokok, paling utama, terutama