Kamis, 25 Oktober 2018

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN ISLAM


BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Tujuan pendidikan mensyaratkan perkembangan kemampuan siswa secara optimal, dengan kemampuan untuk berekreasi, mandiri, bertanggung jawab dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi.
Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan.  Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya.  Disisi lain sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah. Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan kesluruhan kepribadian anak. Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.

1.2     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Bimbingan dan Konseling?
2.      Problem-Problem Pendidikan?
3.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan?
4.      Definisi Konseling dalam Islam?
5.      Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling?
6.      Tujuan Bimbingan dan Konseling?
7.      Fungsi Bimbingan dan Konseling?
8.      Teknik-Teknik Konseling Dalam Islam?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Bimbingan dan Konseling
Pengetahuan Bimbingan dan Konseling sangat diperlukan oleh staf pengajar (guru) untuk menunjang keberhasilan progam pendidikan di sekolah-sekolah di semua jenjang pendidikan. Maka perlu di pahami apa pengertian Bimbingan dan konseling tersebut:
Bimbingan berasal dari kata “guidance” yang berarti pimpinan, arahan, pedoman, dan petunjuk. Kata “guidance” berasal dari kata “to guide” yang berarti menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan, mengemudikan. Pengertian bimbingan secara luas ialah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, menerima dirinya, merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi dan kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Konseling dalam bahasa Inggris “Counseling” dikaitkan dengan kata “counsel” yang diartikan:
1.      Nasehat (to obtain counsel);
2.      Anjuran (to give counsel);
3.      Pembicaraan (to take counsel).
Dengan demikian konseling diartikan sebagai pemberian nasehat, anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran.
Beberapa Pengertian Bimbingan secara terminologi diantaranya:
Seperti yag dikutip oleh Drs.Dewa ketut Jukardi, MBA,MM dalam bukunya bimbingan dan konseling di sekolah, Pengertian bimbingan adalah sebagai berikut:
1.               Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerinah Nomor 29/90 , “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan” (Depdikbud,1994)
2.               Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan keadaan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya (Rohman Natawidjaja,1987:31)
Beberapa Pengertian Konseling secara terdiantaranya:
Konseling sebagai terjemah dari “Counseling” merupakan sebagian dari bimbingan , baik sebagai layanan maupun teknik;
1.                Counseling is a most important tool of guaidance (Ruth Strang,1958). (konseling merupakan inti dari alat yang paling penting dalam bimbingan).
2.                Konseling adalah pertemuan 4 mata antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, dan human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku.
             Sedangkan definisi bimbingan dan konseling dalam pendidikan Islam ialah suatu aktifitas memberikan bimbingan, pengajaran, dan pedoman kepada peserta didik yang dapat mengembangkan potensi akal pikiran, kejiwaan, keimanan dan keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika dalam keluarga, sekolah dan masyarakat dengan baik dan benar secara mandiri berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadis. Dengan menggunakan teknik-teknik tertentu baik yang bersifat lahir ataupun batin yang dilakukan oleh guru BK/BP dalam lingkungan sekolah/madrasah.
2.2     Problem-Problem Pendidikan
Problem-problem dalam pendidikan antara lain:
1.                   Individu tidak terampil mengerjakan sesuatu yang seharusnya bisa dilakukannya setelah mempelajarinya.
2.                   Individu tidak juga bisa memahami pokok bahasan (materi pelajaran) meski telah dicoba mempelajarinya sekuat tenaga.
3.                   Individu segan atau malas untuk mempelajari bahan pelajaran tertentu.
4.                   Individu sulit menyelesaikan tugas-tugas sekolah karena di rumah terlampau banyak pekerjaan yang juga harus di selesaikan.
5.                   Individu berkali-kali gagal menguasai bahan pelajaran yang harus dipelajarinya sesuai dengan target yang seharusnya.
2.3     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan
1.      Faktor dari dalam diri individu yang belajar
a.      Kecerdasan, yaitu kemampuan untuk memahami dan menghadapi situasi dan kondisi sekitar dengan cepat.
b.      Bakat, yaitu potensi atau kemampuan terpendam yang sangat menonjol di dalam bidang tertentu.
c.      Minat, yaitu kemauan, kehendak atau hasrat yang kuat terhadap sesuatu.
d.     Perhatian, yaitu dorongan untuk mencurahkan daya kemampuan pengamatan (dengan panca indera terhadap sesuatu).
e.      Keadaan mental (psikis), yakni keadaan senang, sedih, gembira, duka, gelisah, dan sebagainya.
f.       Keadaan fisik, yakni fisik dalam keadaan sehat atau sakit.
2.      Faktor dari luar individu yang belajar
a.       Bahan / materi yang di pelajari.
b.      Situasi dan kondisi fisik.
c.       Situasi dan kondisi lingkungan.
d.      Sistem pendidikan / pengajaran.
2.4     Definisi Konseling dalam Islam
Seperti yang dikutip oleh Dasim,dkk (Dalam bukuya Muhammad Arifin “Teori-teori Konseling Agama dan Ilmu” Jakarta:2003.hal.95-96).
Definisi Konseling dalam pendidikan Islam adalah suatu aktivitas memberikan bimbingan, pengajaran dan pedoman kepada anak didik yang  mengembangkan potensi akal pikirannya, kejiwaannya, keimanan dan keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika di sekolah/madrasah dan keluarga dengan baik dan benar secara mandiri dan berparadigma kepada al-Quran dan As-Sunnah Rasulullah SAW serta aturan-aturan sekolah.
2.5     Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling
1.    Bimbingan dan konseling di bidang vokasional (vocational Guidance and Counseling) yaitu bimbingan dan penyuluhan yang berhubungan dengan masalah jabatan atau pekerjaan yang perlu di pilih oleh murid sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing untuk masa sekarang dan yang akan datang.
2.    Bimbingsn dan konseling dalam bidang kependidikan (Educational Guidance and Counseling) yaitu pemberian bimbingan yang menyangkut tentang pengambilan keputusan mengenai lapangan studi yang akan di pilih
3.    Bimbingan dan konseling dalam kehidupan keagamaan (Religious Counseling) bertujuan untuk membantu pemecehan problema perseorangan dengan melalui keimanan menurut agamanya.
4.    Bimbingan dan Konseling di bidang pribadi-sosial
a.    Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembagan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b.    Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif
c.    Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha pengulangannya
d.   Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
5.    Bimbingan dan Konseling di bidang bimbingan belajar
a.    Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dlam mencari informasi dari berbagai sumber belajar.
b.    Pemantapan sistem belajar dan berlatihbai secara mandiri maupun berkelompok
c.    Pemantapan penguasaan materi progam belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian
d.   Orientasi belajar di Perguruan Tinggi.
2.6     Tujuan Bimbingan dan Konseling
1.  Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan , yaitu terwujudnya manusia indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sejalan dengan perkembangannya, konsepsi bimbingan dan konseling maka tampaklah beberapa tujuan umum dar bimbingan konseling, yaitu:[7]
1.    Untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan yang dimilikinya.
2.    Membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya.
3.    Membantu individu untuk menjadi insan yang mandiri.
4.    Memperkuat  fungsi-fungsi pendidikan.
2. Tujuan Khusus
Secara Khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembngan yang meliputi beberapa aspek, yaitu:
1.      Aspek pribadi sosial
a.    Memiliki kesadaran diri
b.    Dapat mengembangkan sikap positif
c.    Membuat pilihan secara sehat
d.   Mampu menghargai oranglain
e.    Memiliki rasa tanggungjawab
f.     Dapat menyelesaikn konflik
2.      Aspek Tugas perkembangan belajar
a.    Dapat melaksanakan ketrampilan atau teknik belajar secra efektif
b.    Dapat menetapkan tujuan dan perencaaan pendidikan
c.    Mampu belajar secara efektif
d.   Aspek Tugas perkembangan karier
Dalam aspek perkembangan karier, layanan bimbingn dan konseling membantu siswa agar:
a.    Mampu membentuk identitas karier
b.    Mampu merencanakan masa depan
c.    Mengenal ketrampilan, kemampuan, dan minat.
2.7     Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi bimbingan dan konseling dapat digolongkan menjadi tiga fungsi yaitu:

a.       Remedial / Rehabilitatif
b.      Fungsi Edukatif / Pengembangan
c.       Fungsi Preventif dan Kuratif (Pencegahan dan Penyembuhan)
d.      Fungsi Pemahaman
e.       Fungsi Penyaluran
f.       Fungsi Adaptasi
g.      Fungsi Penyesuaian
h.      Fungsi Perbaikan
i.        Fungsi Fasilitasi
j.        Fungsi Pemeliharaan


Fungsi utama bimbingan dan konseling dalam Islam yang hubungannya dengan kejiwaan tidak dapat terpisahkan dengan masalah spiritual (keyakinan). Islam memberikan bimbingan kepada manusia agar kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Fungsi bimbingan dan konseling di sini memberikan bimbingan kepada penyembuhan terhadap ganggauan mental berupa sikap dan cara berpikir yang salah dalam menghadapi problem individu setelah individu dapat kembali dalam kondisi yang bersih dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang bermanfaat dan tidak bermanfaat, mana yang baik bagi dirinya dan orang lain atau sebaliknya barulah dikembangkan ke arah pengembangan dan pendidikan bagi mereka.
2.8     Teknik-Teknik Konseling Dalam Islam
1.  Teknik yang bersifat lahir
Teknik yang bersifat lahir ini menggunakan alat yang dapat di lihat, di dengar atau dirasakan oleh klien (anak didik)yaitu dengan menggunakan tangan atau lisan.
  2.  Teknik yang Bersifat Batin
Yaitu teknik yng hanya dilakukan dalam hati dengan do’a dan harapan namun tidak usaha dan   upaya yang keras secara konkrit, seperti dengan menggunakan potensi tangan dan lisan. Oleh karena itulah Rosululloh bersabda “bahwa melakukan perbuatan dan perubahan dalam hati saja merupakan selemah-lemahnya iman”.

BAB III
KESIMPULAN

3.1         Kesimpulan
Bimbingan dan konseling merupakan proses yang berkesinambungan dalam membantu individu agar dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya dan agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Di sekolah, bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang tujuan pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara khusus pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara penuh.
Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar. Megatasi kebiasaan yang tidak baik dalam belajar dan hubungan sosial. Mengatasi kebiasaan yang tidak baik dalam belajar dan hubungan sosial, mengatasi kesulitan dengan kesehatan jasmani, masalah kelanjutan studi, kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan pekerjaan.
3.2         Saran
Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat di harapakan dari pembaca.









DAFTAR PUSTAKA

Sukardi,Dewa ketut.2008.Bimbingan dan konseling di sekolah.Jakarta:Rineka cipta
Arifin,Muhammad.2003.Teori-teori konseling agama dan ilmu.Jakarta:Golden Tryon Press
Adz-Dzaki,HamdaniBakran.2002.Konseling dan psikoterapi islam.Yogyakarta: Fajar pustaka Baru
http//mabadik.wordpress.com/2010/10/10/Bimbingan dan konseling dalam pendidikan islam
Febrini,Deni.2011.Bimbingan konseling.Yogyakarta:Teras
Priyatno.1999.Dasar-dasar bimbingan dan konseling.Jakarta:Rineka cipta
http//antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/Bimbingan dan konseling/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar