BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan
pendidikan mensyaratkan perkembangan kemampuan siswa secara optimal, dengan
kemampuan untuk berekreasi, mandiri, bertanggung jawab dan dapat memecahkan
masalah yang dihadapi.
Sebagai
individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa
menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan
mengembangkannya. Disisi lain sebagai
individu yang berinteraksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari
masalah. Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain
agar dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya.
Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan
pengetahuan tetapi juga mengembangkan kesluruhan kepribadian anak. Sebagai
profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid mengembangkan
seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Pengertian
Bimbingan dan Konseling?
2.
Problem-Problem
Pendidikan?
3.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pendidikan?
4.
Definisi
Konseling dalam Islam?
5.
Ruang
Lingkup Bimbingan dan Konseling?
6.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling?
7.
Fungsi
Bimbingan dan Konseling?
8.
Teknik-Teknik
Konseling Dalam Islam?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling
Pengetahuan
Bimbingan dan Konseling sangat diperlukan oleh staf pengajar (guru) untuk
menunjang keberhasilan progam pendidikan di sekolah-sekolah di semua jenjang
pendidikan. Maka perlu di pahami apa pengertian Bimbingan dan konseling
tersebut:
Bimbingan
berasal dari kata “guidance” yang berarti pimpinan, arahan, pedoman, dan
petunjuk. Kata “guidance” berasal dari kata “to guide” yang
berarti menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan, mengemudikan. Pengertian
bimbingan secara luas ialah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus
dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar
tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, menerima dirinya, merealisasikan
dirinya sesuai dengan potensi dan kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri
dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Konseling dalam
bahasa Inggris “Counseling” dikaitkan dengan kata “counsel” yang diartikan:
1.
Nasehat
(to obtain counsel);
2.
Anjuran
(to give counsel);
3.
Pembicaraan
(to take counsel).
Dengan demikian
konseling diartikan sebagai pemberian nasehat, anjuran dan pembicaraan dengan
bertukar pikiran.
Beberapa
Pengertian Bimbingan secara terminologi diantaranya:
Seperti yag
dikutip oleh Drs.Dewa ketut Jukardi, MBA,MM dalam bukunya bimbingan dan
konseling di sekolah, Pengertian bimbingan adalah sebagai berikut:
1.
Berdasarkan
pasal 27 peraturan pemerinah Nomor 29/90 , “Bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan,
dan merencanakan masa depan” (Depdikbud,1994)
2.
Bimbingan
merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri,
sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar,
sesuai dengan tuntutan keadaan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada
umumnya (Rohman Natawidjaja,1987:31)
Beberapa
Pengertian Konseling secara terdiantaranya:
Konseling
sebagai terjemah dari “Counseling” merupakan sebagian dari bimbingan , baik
sebagai layanan maupun teknik;
1.
Counseling
is a most important tool of guaidance
(Ruth Strang,1958). (konseling merupakan inti dari alat yang paling penting
dalam bimbingan).
2.
Konseling
adalah pertemuan 4 mata antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras,
unik, dan human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian yang
didasarkan atas norma-norma yang berlaku.
Sedangkan definisi bimbingan dan konseling
dalam pendidikan Islam ialah suatu aktifitas memberikan bimbingan, pengajaran,
dan pedoman kepada peserta didik yang dapat mengembangkan potensi akal pikiran,
kejiwaan, keimanan dan keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika
dalam keluarga, sekolah dan masyarakat dengan baik dan benar secara mandiri
berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadis. Dengan menggunakan teknik-teknik tertentu
baik yang bersifat lahir ataupun batin yang dilakukan oleh guru BK/BP dalam lingkungan
sekolah/madrasah.
2.2 Problem-Problem Pendidikan
Problem-problem dalam pendidikan
antara lain:
1.
Individu
tidak terampil mengerjakan sesuatu yang seharusnya bisa dilakukannya setelah
mempelajarinya.
2.
Individu
tidak juga bisa memahami pokok bahasan (materi pelajaran) meski telah dicoba
mempelajarinya sekuat tenaga.
3.
Individu
segan atau malas untuk mempelajari bahan pelajaran tertentu.
4.
Individu
sulit menyelesaikan tugas-tugas sekolah karena di rumah terlampau banyak
pekerjaan yang juga harus di selesaikan.
5.
Individu
berkali-kali gagal menguasai bahan pelajaran yang harus dipelajarinya sesuai
dengan target yang seharusnya.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan
1. Faktor dari dalam diri individu yang
belajar
a.
Kecerdasan,
yaitu kemampuan untuk memahami dan menghadapi situasi dan kondisi sekitar dengan
cepat.
b.
Bakat,
yaitu potensi atau kemampuan terpendam yang sangat menonjol di dalam bidang
tertentu.
c.
Minat,
yaitu kemauan, kehendak atau hasrat yang kuat terhadap sesuatu.
d.
Perhatian,
yaitu dorongan untuk mencurahkan daya kemampuan pengamatan (dengan panca indera
terhadap sesuatu).
e.
Keadaan
mental (psikis), yakni keadaan senang, sedih, gembira, duka, gelisah, dan
sebagainya.
f.
Keadaan
fisik, yakni fisik dalam keadaan sehat atau sakit.
2. Faktor dari luar individu yang belajar
a.
Bahan
/ materi yang di pelajari.
b.
Situasi
dan kondisi fisik.
c.
Situasi
dan kondisi lingkungan.
d.
Sistem
pendidikan / pengajaran.
2.4 Definisi Konseling dalam Islam
Seperti yang
dikutip oleh Dasim,dkk (Dalam bukuya Muhammad Arifin “Teori-teori Konseling
Agama dan Ilmu” Jakarta:2003.hal.95-96).
Definisi
Konseling dalam pendidikan Islam adalah suatu aktivitas memberikan bimbingan,
pengajaran dan pedoman kepada anak didik yang
mengembangkan potensi akal pikirannya, kejiwaannya, keimanan dan
keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika di sekolah/madrasah dan
keluarga dengan baik dan benar secara mandiri dan berparadigma kepada al-Quran
dan As-Sunnah Rasulullah SAW serta aturan-aturan sekolah.
2.5 Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling
1.
Bimbingan
dan konseling di bidang vokasional (vocational Guidance and Counseling) yaitu
bimbingan dan penyuluhan yang berhubungan dengan masalah jabatan atau pekerjaan
yang perlu di pilih oleh murid sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing
untuk masa sekarang dan yang akan datang.
2.
Bimbingsn
dan konseling dalam bidang kependidikan (Educational Guidance and Counseling)
yaitu pemberian bimbingan yang menyangkut tentang pengambilan keputusan
mengenai lapangan studi yang akan di pilih
3.
Bimbingan
dan konseling dalam kehidupan keagamaan (Religious Counseling) bertujuan untuk
membantu pemecehan problema perseorangan dengan melalui keimanan menurut
agamanya.
4.
Bimbingan
dan Konseling di bidang pribadi-sosial
a.
Pemantapan
sikap dan kebiasaan serta pengembagan wawasan dalam beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b.
Pemantapan
pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan
yang kreatif dan produktif
c.
Pemantapan
pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha pengulangannya
d.
Pemantapan
kemampuan mengambil keputusan.
5.
Bimbingan
dan Konseling di bidang bimbingan belajar
a.
Pemantapan
sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dlam
mencari informasi dari berbagai sumber belajar.
b.
Pemantapan
sistem belajar dan berlatihbai secara mandiri maupun berkelompok
c.
Pemantapan
penguasaan materi progam belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu,
teknologi dan kesenian
d.
Orientasi
belajar di Perguruan Tinggi.
2.6 Tujuan Bimbingan dan Konseling
1.
Tujuan Umum
Tujuan umum
dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan ,
yaitu terwujudnya manusia indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sejalan dengan
perkembangannya, konsepsi bimbingan dan konseling maka tampaklah beberapa
tujuan umum dar bimbingan konseling, yaitu:[7]
1.
Untuk
membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan yang dimilikinya.
2.
Membantu
individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya.
3.
Membantu
individu untuk menjadi insan yang mandiri.
4.
Memperkuat fungsi-fungsi pendidikan.
2. Tujuan Khusus
Secara Khusus
layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat
mencapai tujuan-tujuan perkembngan yang meliputi beberapa aspek, yaitu:
1. Aspek pribadi sosial
a.
Memiliki
kesadaran diri
b.
Dapat
mengembangkan sikap positif
c.
Membuat
pilihan secara sehat
d.
Mampu
menghargai oranglain
e.
Memiliki
rasa tanggungjawab
f.
Dapat
menyelesaikn konflik
2. Aspek Tugas perkembangan belajar
a.
Dapat
melaksanakan ketrampilan atau teknik belajar secra efektif
b.
Dapat
menetapkan tujuan dan perencaaan pendidikan
c.
Mampu
belajar secara efektif
d.
Aspek
Tugas perkembangan karier
Dalam aspek
perkembangan karier, layanan bimbingn dan konseling membantu siswa agar:
a.
Mampu
membentuk identitas karier
b.
Mampu
merencanakan masa depan
c.
Mengenal
ketrampilan, kemampuan, dan minat.
2.7 Fungsi
Bimbingan dan Konseling
Fungsi
bimbingan dan konseling dapat digolongkan menjadi tiga fungsi yaitu:
a.
Remedial
/ Rehabilitatif
b.
Fungsi
Edukatif / Pengembangan
c.
Fungsi
Preventif dan Kuratif (Pencegahan dan Penyembuhan)
d.
Fungsi
Pemahaman
e.
Fungsi
Penyaluran
f.
Fungsi
Adaptasi
g.
Fungsi
Penyesuaian
h.
Fungsi
Perbaikan
i.
Fungsi
Fasilitasi
j.
Fungsi
Pemeliharaan
Fungsi utama
bimbingan dan konseling dalam Islam yang hubungannya dengan kejiwaan tidak
dapat terpisahkan dengan masalah spiritual (keyakinan). Islam memberikan
bimbingan kepada manusia agar kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Fungsi
bimbingan dan konseling di sini memberikan bimbingan kepada penyembuhan
terhadap ganggauan mental berupa sikap dan cara berpikir yang salah dalam
menghadapi problem individu setelah individu dapat kembali dalam kondisi yang
bersih dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang bermanfaat dan
tidak bermanfaat, mana yang baik bagi dirinya dan orang lain atau sebaliknya
barulah dikembangkan ke arah pengembangan dan pendidikan bagi mereka.
2.8 Teknik-Teknik
Konseling Dalam Islam
1.
Teknik yang bersifat lahir
Teknik yang
bersifat lahir ini menggunakan alat yang dapat di lihat, di dengar atau
dirasakan oleh klien (anak didik)yaitu dengan menggunakan tangan atau lisan.
2. Teknik yang Bersifat Batin
Yaitu teknik yng hanya dilakukan
dalam hati dengan do’a dan harapan namun tidak usaha dan upaya yang keras secara konkrit, seperti
dengan menggunakan potensi tangan dan lisan. Oleh karena itulah Rosululloh
bersabda “bahwa melakukan perbuatan dan perubahan dalam hati saja merupakan
selemah-lemahnya iman”.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Bimbingan dan
konseling merupakan proses yang berkesinambungan dalam membantu individu agar
dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya
dan agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Di
sekolah, bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang tujuan
pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara khusus pada
siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara penuh.
Tujuan
bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar.
Megatasi kebiasaan yang tidak baik dalam belajar dan hubungan sosial. Mengatasi
kebiasaan yang tidak baik dalam belajar dan hubungan sosial, mengatasi
kesulitan dengan kesehatan jasmani, masalah kelanjutan studi, kesulitan yang
berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan pekerjaan.
3.2
Saran
Penulis
menyadari banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat di harapakan dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi,Dewa
ketut.2008.Bimbingan dan konseling di sekolah.Jakarta:Rineka cipta
Arifin,Muhammad.2003.Teori-teori
konseling agama dan ilmu.Jakarta:Golden Tryon Press
Adz-Dzaki,HamdaniBakran.2002.Konseling
dan psikoterapi islam.Yogyakarta: Fajar pustaka Baru
http//mabadik.wordpress.com/2010/10/10/Bimbingan
dan konseling dalam pendidikan islam
Febrini,Deni.2011.Bimbingan
konseling.Yogyakarta:Teras
Priyatno.1999.Dasar-dasar
bimbingan dan konseling.Jakarta:Rineka cipta
http//antoniyuzar.wordpress.com/2010/05/13/Bimbingan
dan konseling/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar