Kamis, 25 Oktober 2018

MAKALAH FILSAFAT ILMU


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya. Filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut. Sementara ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal. Proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.
Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para akhli.

1.2         Rumusan Masalah

1.      Arti Istilah Definisi Filsafat Ilmu?
2.      Cakupan dan Permasalahan Filsafat Ilmu?
3.      Berbagai metode pendekatan filsafat?
4.      Sejarah dan Perkembangan Filsafat Ilmu?
5.      Fungsi dan Arah Filsafat Ilmu?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Arti Istilah Definisi Filsafat Ilmu
Kata ‘’ filsafat‘’ dalam bahasa Indonesia memiliki kata Philosophia (Latin), Philosophy (Inggris), istilah tersebut dari philein yang berarti mencintai.filsafat yang dijabarkandari perkataan “philosophia”dari bahasa yunani yang berarti “cinta akan kebijaksanaan” (Love of wisdom)
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia ( The Liang Gie, 2004:61)
2.2     Cakupan dan Permasalahan Filsafat Ilmu
Menurut John Loss filsafat ilmu dapat digolongkan menjadi empat konsepsi yaitu:
1.      Berusaha menyusun padangan-pandangan dunia sesuai atau berdasarkan toeri-teori ilmiah yang penting.
2.      Memaparkan praanggapan dan kecenderungan paera ilmuwan
3.      Sebagai suatu cabang pengetahuan yang menganalisis dan menerangkan konsep dan teori dari ilmu.
4.      Sebagai pengetahuan kritis derajat kedua yang menelaah ilmu sebagai sasarannya.
Enam problem atau permasalahan mendasar :
a.         problem-problem epistimologi tentang ilmu
b.         problem-problem metafisis tentang ilmu
c.         problem-problem metodologis tentang ilmu
d.        problem-problem logis tentang ilmu
e.         problem-problem etis tentang ilmu
f.          problem-problem estetis tentang ilmu

2.3     Berbagai metode pendekatan filsafat
1.             Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif juga diartikan sebagai cara berpikir dimana pernyataan yang bersifat umum ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus.
2.      Pendekatan Induktif
Induksi (induction) adalah cara mempelajarai sesuatu yang bertolak dari hal-hal khusus untuk menentukan hukum atau hal yang bersifat umum.
3.      Pendekatan Rasionalisme
Karena rasio itu ada pada subjek (manusia), maka asal pengetahuan harus dicari pada subjek. Rasio itu berpikir. Berpikir inilah ynag membentuk pengetahuan. Karena hanya manusia yang berpikir, maka hanya manusia yang mempunyai pengetahuan.
4.      Pendekatan Empirisme
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.
2.4     Sejarah dan Perkembangan Filsafat Ilmu
1.      Penyampaian Ilmu Dalam Filsafat Yunani Ke Dunia Islam
Dalam perjalanan ilmu dan juga Filsafat di dunia Islam, pada dasarnya terdapat rekonsiliasi dalam arti mendekatkan dan mempertemukan dua pandangan yang berbeda, bahkan sering kali ekstrim antara pandangan Filsafat Yunani, seperti Filsafat Plato dan Aristoteles, dengan pandangan keagamaan dalam Islam yang sering kali menimbulkan benturan-benturan. Sebagai contoh konkret dapat disebutkan bahwa Plato dan Aristoteles telah memberikan pengaruh yang besar pada mazhab-mazhab Islam, khususnya mazhab eklektisisme. Al- FArabi dalam hal ini memiliki sikap yang jelas karena ia percaya pada kesatuan Filsafat dan bahwa tokoh-tokoh Filsafat harus bersepakat diantara mereka sepanjang yang menjadi tujuan mereka adalah kebenaran.
2.      Perkembangan ilmu pada masa Islam klasik
Sebagaimana telah disinggung diatas bahwa pentingnya ilmu pengetahuan sangat ditekankan oleh Islam sejak awal, mulai masa Nabi sampai dengan Khulafaurrasyidin, pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan berjalan dengan pesat seiring dengan tantangan zaman.
Bahwa pada masa awal Islam pengaruh Hellenisme dan juga Filsafat Yunani terhadap tradisi keilmuan Islam sudah sedemikian kental, sehingga pada saat selanjutnya pengaruh itupun terus mewarnai perkembangan ilmu pada masa-masa berikutnya.
3.      Perkembangan Ilmu Pada Masa Kejayaan Islam
Pada masa kejayaan kekuasaan Islam, khusunya pada masa pemerintahan Dinasti Umayah dan Dinasti Abbasiyah, ilmu berkembang sangat maju dan pesat. Kemajuan ini membawa Islam pada masa keemasannya, dimana pada saat yang sama wilayah-wilayah yang jauh dari kekuasaan Islam masih berada pada masa kegelapan peradaban (dark age).
4.      Perkembangan Masa Renaissance Filsafat Ilmu
Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu pengetahuan yang diwujudkan dalam diri jenius serba bisa, Leonaro da Vinci. Penemuan mesin percetakan dan ditemukannya benua baru oleh Colombus memberikan dorongan lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Kelahiran kembali sastra di Inggris, Perancis dan Spanyol diwakili Shakespeare, Spencer, Rabelais, dan Ronsard. Adanya penemuan ahli perbintangan seperti Copernicus dan Galileo menjadi dasar bagi munculnya astronomi modern yang merupakan titik balik dalam pemikiran ilmu dan Filsafat.
5.      Perkembangan Masa Modern Filsafat Ilmu
`Dimasa ini terjadi perkembangan ilmu kimia yang sangat pesat. Selain itu banyak ditemukan mesin-mesin tanpa ada dasar ilmunya melainkan atas dasar percobaan, misalnya mesin uap yang kemudian mendasari kereta api, percobaan-percobaan listrik dan lain-lain. Penemuan itu semuanya yang melandasi terjadinya revolusi industry terutama di Inggris yang kemudian meluas ke Eropa.
2.4     Fungsi dan Arah Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu diharapkan dapat mensistematiskan, meletakkan dasar, dan memberi arah kepada perkembangan sesuatu ilmu maupun usaha penelitian ilmuan untuk mengembangkan ilmu. Dengan filsafat ilmu, proses pendidikan, pengajaran, dan penelitian dalam suatu bidang ilmu menjadi lebih mantap dan tidak kehilangan arah.
Secara umum, fungsi filsafat ilmu adalah untuk :
1).    Alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
2).    Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
3).    Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
4).    Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan.
5).    Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan.









BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi.
Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.

3.2    Saran
Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini. Dengan itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.







DAFTAR PUSTAKA
                   Amin Mudzakir. 2012. Karl Popper dan Masa Depan Masyarakat Terbuka.http://www.politik.lipi.go.id. di akses 1 oktober 2018
http://id.wikipedia.org. Berfikir Logika Induktif Deduktif dan Silogisme pada Filsafat Ilmu. http://www.docstoc.com. di akses 1 oktober 2018



Tidak ada komentar:

Posting Komentar