BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Secara historis
filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin terspesifikasi
dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa
dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya. Filsafat
memberi penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut.
Sementara ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya,
dengan tetap dikritisi secara radikal. Proses atau interaksi tersebut pada
dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena itu filsafat ilmu
dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat
dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat
tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.
Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan
upaya pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik
itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan
manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang
tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai
pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para akhli.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Arti
Istilah Definisi Filsafat Ilmu?
2.
Cakupan
dan Permasalahan Filsafat Ilmu?
3.
Berbagai
metode pendekatan filsafat?
4.
Sejarah
dan Perkembangan Filsafat Ilmu?
5.
Fungsi
dan Arah Filsafat Ilmu?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Arti Istilah Definisi Filsafat Ilmu
Kata ‘’
filsafat‘’ dalam bahasa Indonesia memiliki kata Philosophia (Latin), Philosophy
(Inggris), istilah tersebut dari philein yang berarti mencintai.filsafat yang
dijabarkandari perkataan “philosophia”dari bahasa yunani yang berarti “cinta
akan kebijaksanaan” (Love of wisdom)
Filsafat ilmu
adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang
menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan
manusia ( The Liang Gie, 2004:61)
2.2 Cakupan dan Permasalahan Filsafat Ilmu
Menurut John Loss filsafat ilmu
dapat digolongkan menjadi empat konsepsi yaitu:
1.
Berusaha
menyusun padangan-pandangan dunia sesuai atau berdasarkan toeri-teori ilmiah
yang penting.
2.
Memaparkan
praanggapan dan kecenderungan paera ilmuwan
3.
Sebagai
suatu cabang pengetahuan yang menganalisis dan menerangkan konsep dan teori
dari ilmu.
4.
Sebagai
pengetahuan kritis derajat kedua yang menelaah ilmu sebagai sasarannya.
Enam problem atau permasalahan
mendasar :
a.
problem-problem
epistimologi tentang ilmu
b.
problem-problem
metafisis tentang ilmu
c.
problem-problem
metodologis tentang ilmu
d.
problem-problem
logis tentang ilmu
e.
problem-problem
etis tentang ilmu
f.
problem-problem
estetis tentang ilmu
2.3 Berbagai metode pendekatan filsafat
1.
Pendekatan
Deduktif
Pendekatan
deduktif juga diartikan sebagai cara berpikir dimana pernyataan yang bersifat
umum ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus.
2. Pendekatan Induktif
Induksi
(induction) adalah cara mempelajarai sesuatu yang bertolak dari hal-hal khusus
untuk menentukan hukum atau hal yang bersifat umum.
3. Pendekatan Rasionalisme
Karena rasio
itu ada pada subjek (manusia), maka asal pengetahuan harus dicari pada subjek.
Rasio itu berpikir. Berpikir inilah ynag membentuk pengetahuan. Karena hanya
manusia yang berpikir, maka hanya manusia yang mempunyai pengetahuan.
4. Pendekatan Empirisme
Empirisme
adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan
berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah
membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.
2.4 Sejarah dan Perkembangan Filsafat Ilmu
1.
Penyampaian
Ilmu Dalam Filsafat Yunani Ke Dunia Islam
Dalam
perjalanan ilmu dan juga Filsafat di dunia Islam, pada dasarnya terdapat
rekonsiliasi dalam arti mendekatkan dan mempertemukan dua pandangan yang
berbeda, bahkan sering kali ekstrim antara pandangan Filsafat Yunani, seperti
Filsafat Plato dan Aristoteles, dengan pandangan keagamaan dalam Islam yang
sering kali menimbulkan benturan-benturan. Sebagai contoh konkret dapat
disebutkan bahwa Plato dan Aristoteles telah memberikan pengaruh yang besar pada
mazhab-mazhab Islam, khususnya mazhab eklektisisme. Al- FArabi dalam hal ini
memiliki sikap yang jelas karena ia percaya pada kesatuan Filsafat dan bahwa
tokoh-tokoh Filsafat harus bersepakat diantara mereka sepanjang yang menjadi
tujuan mereka adalah kebenaran.
2.
Perkembangan
ilmu pada masa Islam klasik
Sebagaimana
telah disinggung diatas bahwa pentingnya ilmu pengetahuan sangat ditekankan
oleh Islam sejak awal, mulai masa Nabi sampai dengan Khulafaurrasyidin,
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan berjalan dengan pesat seiring
dengan tantangan zaman.
Bahwa pada masa
awal Islam pengaruh Hellenisme dan juga Filsafat Yunani terhadap tradisi
keilmuan Islam sudah sedemikian kental, sehingga pada saat selanjutnya pengaruh
itupun terus mewarnai perkembangan ilmu pada masa-masa berikutnya.
3.
Perkembangan
Ilmu Pada Masa Kejayaan Islam
Pada masa
kejayaan kekuasaan Islam, khusunya pada masa pemerintahan Dinasti Umayah dan
Dinasti Abbasiyah, ilmu berkembang sangat maju dan pesat. Kemajuan ini membawa
Islam pada masa keemasannya, dimana pada saat yang sama wilayah-wilayah yang
jauh dari kekuasaan Islam masih berada pada masa kegelapan peradaban (dark
age).
4.
Perkembangan
Masa Renaissance Filsafat Ilmu
Renaisans
merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung
arti bagi perkembangan ilmu. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian,
keahlian, dan ilmu pengetahuan yang diwujudkan dalam diri jenius serba bisa,
Leonaro da Vinci. Penemuan mesin percetakan dan ditemukannya benua baru oleh Colombus
memberikan dorongan lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Kelahiran kembali
sastra di Inggris, Perancis dan Spanyol diwakili Shakespeare, Spencer,
Rabelais, dan Ronsard. Adanya penemuan ahli perbintangan seperti Copernicus dan
Galileo menjadi dasar bagi munculnya astronomi modern yang merupakan titik
balik dalam pemikiran ilmu dan Filsafat.
5.
Perkembangan
Masa Modern Filsafat Ilmu
`Dimasa ini
terjadi perkembangan ilmu kimia yang sangat pesat. Selain itu banyak ditemukan
mesin-mesin tanpa ada dasar ilmunya melainkan atas dasar percobaan, misalnya
mesin uap yang kemudian mendasari kereta api, percobaan-percobaan listrik dan
lain-lain. Penemuan itu semuanya yang melandasi terjadinya revolusi industry
terutama di Inggris yang kemudian meluas ke Eropa.
2.4 Fungsi dan Arah Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu
diharapkan dapat mensistematiskan, meletakkan dasar, dan memberi arah kepada
perkembangan sesuatu ilmu maupun usaha penelitian ilmuan untuk mengembangkan
ilmu. Dengan filsafat ilmu, proses pendidikan, pengajaran, dan penelitian dalam
suatu bidang ilmu menjadi lebih mantap dan tidak kehilangan arah.
Secara umum, fungsi filsafat ilmu
adalah untuk :
1).
Alat
mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
2).
Mempertahankan,
menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
3).
Memberikan
pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
4).
Memberikan
ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan.
5).
Menjadi
sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filsafat ilmu
adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat
ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari
ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini,
filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi.
Filsafat ilmu
berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana
suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep
tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta
memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah
informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang
dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model
ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
3.2 Saran
Pemakalah
menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini. Dengan itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Mudzakir. 2012. Karl Popper dan Masa Depan Masyarakat
Terbuka.http://www.politik.lipi.go.id. di akses 1 oktober 2018
http://id.wikipedia.org. Berfikir Logika Induktif Deduktif dan Silogisme pada
Filsafat Ilmu. http://www.docstoc.com. di akses 1 oktober 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar